Selasa, 19 Maret 2013

Teori Transisi Demografi



Teori Transisi Demografi

- Teori Malthus.
Thomas Malthus merupakan orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya dari pertumbuhan. Ia merupakan ahli politik ekonomi Inggris. Pendapat Malthus dikenal dengan “naturalaw” atau hukum alamiah yang mempengaruhi atauu menentukan pertumbuhann penduduk. Menurunya, penduduk akan terus bertambah lebihh cepat dibanding dengan pertambahan bahan makan. Kecuali terhambat oleh penyakit atau malapetaka
- Warren Thompson
Teori ini muncul sebagai dampak dari fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 hingga perang dunia pertama, yang merupakan akibat dari revolusi industri, beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti.
Teori hasil dari observasi Thompson dan kawan-kawan pada 1929 ini diberi nama “hipotesis transisi demografi”, dan sekarang teori yang telah diperbaiki ini dikenal dengan nama “theory of the demographic transition” atau teori transisi demografi. Teorii ini menggambarkan empat prooporsi yang saing berhubungan yang diinnyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk..
Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero)
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero)
- Teori Transisi Demografi Blacker (1948)
Blacker membagi transisi demografi dalam 5 tahap :
1. Stationer tinggi
è Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian yang tinggi dan pertambahan alami yang nol. Contohnya : Eropa pada abad ke 14
2. Awal perkembangan
è Tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian menurun dan pertambahan alami lambat. Contohnya : India sebelum tahun PD II
3. Akhir perkembangan
è Tingkat kelahiran menurun, tingkat kematian lebih cepat dari pada tingkat kelahiran dan pertambahan alami cepat. Contohnya :India setelah PD II
4. Stationer rendah
è Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang rendah, dan pertambahan alami nol/ sangat rendah. Contohnya : Amerika Serikat pada tahun 1930-an.
5. Menurun
è Tingkat kelahiran yang rendah, tingkat kematian yang lebih tinggi dari pada tingkat kelahiran, pertambahan alami negatif. Contohnya ; Perancis sebelum PD II.
- Transisi Demografi menurut Bogue (1965)
Tahap transisi sebagai berikut :
1. Pratransisi (Pre- Transitional)
è Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas yang tinggi.
2. Tahap Transisi (Transitional)
è Ditunjukkan dengan tingkat fertilitas tinggi dan tingkat mortalitas rendah.
3. Tahap Pasca Transisi (Past Transitional)
è Dinyatakan dengan tingkat fertilitas dan mortalitas sudah rendah.
Teori transisi demografi menggambarkan berubahnya tingkat pertumbuhan penduduk dari tingkat yang tinggi menuju tingkat yang rendah yang dapat dilihat melalui tiga tahapan.
è Pada tahap pertama, mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggii karena berada pada tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, sehingga berlangsung lama. Tingginya tingkat kematian saat itu dikarenakan belum ditemukanya obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit. Ppada saat ini tingkat kelahiran yang tinggi juga disebabbkann oleh perseppsi masyarakat yang menganut paham banyak anak banyak rejeki, selain itu juga belum ditemukanya alat kontrasepsi.
è Pada tahap kedua, masuk pada tahap dimana tingkat kematian sudah mulai turun, hal ini disebabkan oleh ditemukanya “penicilin”. Namun tingkat kelahiran masih tetap tingi sebagai akibat dari penemuan penicilin yang secara tidak langsung membendung tingkat kematian yang tinggi/ menurunkann tingkat kematian
è Pada tahap ketiga, tingkat kelahiran sudah dapat dikendalikan, karena pada saat ini telah ada sistem pengobatan yang baik, serta telah ditemukanya slat kontrasepsi. Pada tahap ini di Indonesia sedang gencar-gencarnya program Keluarga Berencana. Selain itu pada tahap ini juga telah ada campur tangan dari pemerintah dan meningkatnya kesejahteraan keluarga dan pendidikan. Tingkat kematian dan tingkat kelahiran sudah mulai dapat seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Lucas, David.1990. Pengantar Kependudukan. Gajah Mada univ. Press: Yogyakarta.
Lembaga Demografi FE UI. 1981. Dasar-dasar demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit Lembaga Fakultas UI.

Minggu, 09 Desember 2012

SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI

SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI

Ada beberapa prinsip yang harus ddipatuhi oleh koperasi dalam kaitannya dengan permodalan, yaitu sebagai berikut .
1 . Pengendalian dan pengelolaan koperasi harus tetap berada ditangan anggota dan tidak perlu dikaitkan dengan jumlah modal yang dapat ditanamkan oleh seorang anggota dalam koperasi dan berlaku ketentuan satu anggota satu suara.
2. Modal harus dimanfaatkan untuk usaha – usaha yang bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan bagi anggota.
3. Modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas.
4. koperasi pada dasarnya memerlukan modal yang cukup untuk membiayai usahanya secara efisien.
5. Usaha- usaha dari koperasi harus dapat membantu pembentukan modal baru. Hal ini bisa dilakukan dengan menahan sebagian dari keuntungan / sisa hasil usaha dan tidak membagikan semua kepada anggota.
Menurut UU No.25 tentang perkoperasian pasal 41bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,dana cadangan hibah dari anggota maupun dari masyarakat . Sedangkan modal pinjaman dapat berasal ddari anggota koperasi , koperasi lainnya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dan sumberlain yang ssah.
1 . Modal Sendiri
Yang dimaksud modal sendiri dalam penjelasanpasal 1 ayat 2 UU No 25 / 1992 adalah modal yang mengandung resiko atau disebut ekuiti.
a. Simpanan pokok
Adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.
b. Simpanan wajib
Sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.
c. Dana cadangan
Sejumlah uang yang diperoleh dari penyyisihan sisa hasil usaha , yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan intuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.dana cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota meskipun terjadi pembubaran koperasi. Dana ini pada masa pembubara dipakai untuk menyelesaikan hutang-hutang koperasi, biaya-biaya penyelesaian dansebagainya.
d. Hibah
Modal koperasi yang merupakan pemberian atau hibah adalah pemberian harta kekayaan dari seseorang (anggota koran nilaperasi maupun bukan ) yang berupa kebendaan baik benda bergerak maupun benda tetap.
2 . Modal pinjaman
Pengembangan kegiatan usahanya , koperasi dapat menggunakan moda pinjaman dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya. Modal [pinjaman dapat berasal dari :
a. Anggota, yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota termasuk calon anggota yang memenuhi syarat.
b. Koperasi lain atau anggotanya didasari dengan perjanjian kerjasam antar koperasi.
c. Bank dan lembaga keuangan lainya, pinjaman dari bank dann lembaga keuangan lainnya, dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jika tidak terdapat ketentuan khusus,koperasi sebagai debitur dari bank, atau lembaga keuangan lainnya, diperlakukan sama sengan debitur lain.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dalamm rangka mencari tambahan modal, koperasi dapat mengeluarkan obligasi ( surat pernyataan hutang ) yang dapat dijual kemasyarakat. Sebagai konsekuensinya, maka koperasi diharuskan membayar bunga atas pinjaman yang diterima ( nilai obligasi yang dijual) secara tetap, baik besar maupun waktunya.penerbitan obligassi dan surat hutang lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
e. Sumber lain yang sah Pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran secara hukum, Contoh : pemberian saham kepada kopersi oleh perusahaan kepada kopersi oleh perusahaan berbadan hukum PT.pembayaran nilai saham yang diterimatidak secara tunai tetapi dibayar dari deviden yang seharusnya diterima koperasi.

Kamis, 06 Desember 2012

Contoh RPP


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah                       : SMK 10 Padang
Mata Pelajaran            : ADM
Kelas / Semester          : XI (Sebelas) / 1

Standar Kompetensi : 1. Siswa mampu dan mengerti tentang konsep penghapusan barang,serta  mampu menginventaris barang-barang yang perlu dihapuskan

Kompetensi Dasar     : 1.1 Ruang lingkup Perbekalan Kantor (Penghapusan Barang Invetaris

Indikator Pencapaian Kompetensi  :
1.      Memahami  pengertian Penghapusan Barang dan penghapusan barang inventaris
2.      Mengetahui Syarat-syarat Penghapusan barang inventaris
3.      Menjelaskan Fungsi dan Jenis-jenis Penghapusan barang inventaris .

Alokasi Waktu           : 1x 15 menit

A. Tujuan Pembelajaran
a)      Siswa dapat menjelaskan pengertian penghapusan barang dan penghapusan barang inventaris.
b)      Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat penghapusan barang inventaris dan fungsi serta jenis-jenis penghapusan barang inventaris..
·           Karakter siswa yang diharapkan  : 
§   Kerja keras, Jujur, saling menghargai.

B. Materi Pokok
            Ruang lingkup perbekalan kantor.
C. Uraian Materi
a)      Pengertian penghapusan barang
b)      Syarat-syarat penghapusan barang inventaris
c)      Fungsi penghapusan barang inventaris
d)     Jenis-jenis penghapusan barang inventaris.

D. Pendekatan
            Kontekstual

E. Metode Pembelajaran
            Ceramah


Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
·      Memahami pengertian penghapusan barang , barang yang telah di infentaris,syarat-syarat penghapusan barang inventarisa dan bagaimana cara penghapusanya
·   Mencari informasi tentang pengertian penghapusan barang dan penghapusan barang inventaris.
·   Mencari informasi tentang bagai mana cara penghapusan barang inventaris dan apa saja syarat-syarat penghapusanya..
·   Siswa dapat Menjelaskan pengertian penghapusan barang dan penghapusan barang inventaris.
·   Siswa dapat  Menjelaskan bagaimana cara penghapusan barang inventaris dan apa saja syarat-syarat penghapusanya..

F. Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengembangkan pengetahuan siswa tentang penghapusan barang. Kemudian guru menguraikan dengan jelas gambaran umum mengenapu penghapusan barang / inventaris.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai penghapusan barang ini sangat penting dan apabila kita telah memahaminya maka akan mempermudah pemahaman materi selanjutnya.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. Siswa dapat Menjelaskan syarat-syarat penghapusan barang. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);


Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.)
b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.)


3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi(nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
b. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan guru  (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);

G. Sumber dan Alat
            Buku teks dan power  point


Mengetahui                                                                                    Padang 6 Desember 2012
Kepala Sekolah                                                                                   Guru pengajar



M.Mahmud Aini M.Pd                                                                       Ari Pratiwi S.Pd
NIP 0989877665354557                                                                     NIM 18913